Melukis Senja di SLB Ngamprah

22 March 2022

 

Hari memang belum memasuki senja. Tepat pukul 10 pagi, Senin (21/03) kala tim PPPPTK TK dan PLB singgah ke SLB Ngamprah Raya, di Kecamatan Ngamprah Kabupaten Bandung Barat. Jalan berliuk-liuk dan menanjak jadi bingkai lukisan nan indah. Rombongan yang dipimpin oleh pak Kapus, Bapak Drs. Abu Khaer, M.Pd. langsung disambut keindahan lukisan senja.

Ya, lantunan lagu Melukis Senja mewarnai keakraban dan sikap ramah tamah para siswa SLB Ngamprah Raya. Beberapa siswa kelas 10 aktif menyapa. Raut muka  bahagia terbersit ketika teman-teman PPPPTK TK dan PLB datang. Siswa dengan Tuna Grahita ringan tersebut kompak mendendangkan lagu karya Budi Doremi. Sajian Melukis Senja yang cukup menghibur!

“Melukis Senja” bukanlah satu-satunya keindahan dari SLB Ngamprah. Tim bergegas mengunjungi tiap-tiap kelas. Siswa SD tampak tengah mempelajari mengenai alat pernafasan manusia. Menariknya, siswa tuna rungu tersebut melakukannya dengan membuat alat yang sangat sederhana. Plastik dihubungkan dengan sedotan menggambarkan bagaimana proses pernafasan pada manusia. Dengan mempraktikkannya, siswa menjadi paham proses serta alat pernafasan manusia.

SLB Ngamprah Raya memang mengedepankan dalam pemanfaatan barang atau alat-sederhana sebagai media pembelajaran. Tak heran jika sekolah yang berdiri sejak tahun 2005 ini kerap mengisi berbagai pameran pendidikan. Salah satunya yang digelar di IKEA, Kotabaru Parahyangan 2021 lalu.

Pengelolaan sekolah yang baik merupakan modal utama dalam menjalankan program Sekolah Penggerak.

“Dalam pengelolaan tujuh aset, yakni aset manusia, aset sosial, aset fisik, aset lingkungan, aset finansial, aset politis, dan aset agama atau budaya kami selalu mengedepankan pada aspek keterbukaan sesama guru dan warga sekolah,” terang Kepala SLB Ngamprah Raya, Ibu Reni Sukwatiniawati.

Tantangan menjadi Sekolah Penggerak bukan menjadi beban baginya. Dukungan penuh tim yang terdiri dari 2 guru PNS dan 10 guru Non PNS mampu mengoptimalkan pembelajaran. SLB Ngamprah Raya memiliki 12 kelas dengan 90 jumlah siswa. Baik itu Tuna Grahita, Tuna Daksa, Tuna Rungu, dan Autis. Ada juga tunalaras atau hambatan perilaku dan emosi

“Kita tidak menawarkan apa-apa. Namun, saya coba untuk menggetarkan hati para pendidik yang akan mengajar di sini. Saya yakin, berawal dari hati yg tergetar, maka akan melayani anak didik dengan ikhlas. Apalagi anak-anak luar biasa,” ungkap Bu Reni.

SLB Ngamprah Raya merupakan 1 dari sekian ribu Sekolah Penggerak yang ada. Bu Reni merasakan banyak sekali manfaat ketika ditunjuk menjadi Sekolah Penggerak di tahun 2021. Terutama pada guru. Baik dari sisi finansial dan juga keilmuan.

“Sebagai guru SLB, aktifitas sekolah penggerak baik itu kurikulumnya atau pembelajarannya, itu sudah kami jalani jauh sebelumnya. Oleh karena itu, kami sangat bersyukur sekali diberi kesempatan jadi bagian perubahan pendidikan di Indonesia. Khususnya, pendidikan luar biasa,” pungkasnya.

Kunjungan ke Sekolah Penggerak SLB Ngamprah Raya sendiri merupakan bagian dari kegiatan Diklat Peningkatan Kapasitas Pegawai Bidang Kurikulum Merdeka.  Diklat digelar hingga 24 Maret mendatang. Sekolah Penggerak lainnya yang dikunjungi peserta Diklat adalah SDN Nagrak, SMP Darul Falah 2, SMAN 1 Lembang, SMA Al Azhar, TK Bina Insan Mandiri, TK IT Darul Fikri.

[ngg src=”galleries” ids=”9″ display=”basic_imagebrowser”]

Lepas Rindu di Senam Online

Kata siapa rindu itu berat? Jika rindu atau kangen dengan P4TK TKPLB, sahabat luar biasa tinggal gabung saja di acara

Sudahkah MRT Ramah Bagi Disabilitas?

#SahabatLuarBiasa pasti tahu ya moda transportasi massal yang lagi heboh beberapa hari belakangan ini. Ya, Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta

Penguatan Kapasitas Pegawai PPPPTK TK dan PLB

Bandung (18/3) Sholawat nabi mengalun syahdu di ballroom Hotel Grand Sunshine mengiringi haru yang membuncah dalam dada peserta Penguatan Kapasitas

Lapor Beri Kami Penilaian WhatsApp