Catatan Perjalanan School Visit 1 Central Christian Academy

12 March 2019

Kunjungan sekolah pertama kami adalah mengunjungi salah satu sekolah swasta penyelenggara inklusi di Korea Selatan, yakni Central Christian Academy. Kedatangan kami disambut langsung oleh Kepala Sekolah. Selanjutnya penanggung jawab dari guru2 disekolah tersebut memberikan penjelasan singkat ttg sekolah tersebut.
Sekolah yg kami kunjungi ini merupakan sekolah inklusi yang terdiri dari jenjang TK-SMA. Dengan jumlah guru sebanyak 25 dengan uraian 11 org guru kelas, 11 guru pendamping dan 3 orang tenaga ahli. Dan untuk jumlah siswa yang ditangani 8 siswa berkebutuhan khusus, 41 orang siswa SD dan 18 orang siswa SMP. Dalam satu kelas maksimal terdiri dari 29 siswa dengan komposisi 26 siswa reguler dan hanya terdapat 1-2 siswa berkebutuhan khusus dalam satu kelas reguler
Teknis penggabungan kelas di sekolah inklusi ini yakni di dalam satu kelas terdapat 1 guru umum – guru khusus – guru pendamping (shadow teacher). Jenis anak berkebutuhan khusus yang saat ini ditangani disekolah ini yakni autisme , cognitif developmental delay dan tunadaksa.
Satu jam pelajaran untuk siswa SD adalah 40 menit dan untuk jenjang SMP yakni 45 menit dengan 5 hari waktu belajar. Ada waktu khusus bagi Anak Berkebutuhan Khusus untuk masuk ruang khusus (ruang terapi) untuk melatih siswa berkebutuhan khusus sekitar 1-2 jam. Selanjutnya siswa berkebutuhan khusus kembali ke kelas reguler untuk belajar bersama temen2 di kelas reguler.

beberapa point penting yang menjadi catatan selama school visit ke inklusi ini yaitu :

1. Konsep sekolah inklusi yang dibangun oleh CCA adalah walaupun memiliki siswa beraneka ragam namun tetap satu dan harmonis. Guru menolong siswa, dan harapannya siswa mampu menolong siswa yang lain (kooperatif). Dari konsep dasar yang dibangun ini dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa di sekolah ini tidak semata2 mengedepankan akademik tapi ada nilai2 kehidupan yang ingin ditanamkan dalam kehidupan siswa2 mereka. Bagaimana mereka berbaur dan menunjukkan kemampuan untuk survive di masyarakat adalah tujuan utama pendidikan di sekolah inklusi ini.

2. Lingkungan Inklusif yang Ramah Pembelajaran sangat nampak di sekolah inklusif ini. Hal ini tercermin saat proses pembelajaran di kelas anak2 reguler sangat peduli terhadap teman mereka yang berkebutuhan khusus. Anak2 reguler membantu siswa dengan kebutuhan khusus selama proses pembelajaran dikelas dan berlomba2 menawarkan bantuan kepada teman berkebutuhan khusus yanv memerlukan bantuan. Kesadaran ini bertumbuh karena empati mereka sudah dipupuk sejak di kindergarten mereka dibiasakan berbaur dengan teman2 ABK mereka sehingga tidak ada lagi rasa canggung dan aneh ketika bersama teman mereka yang berkebutuhan khusus.

3. Sekolah inklusi ini benar2 mempersiapkan segala sarana dan prasarana yang menunjang bagi proses pembelajaran bagi seluruh siswa-siswanya di kelas. Beberapa sarana prasarana yang terdapat di sekolah inklusi Central Christian Academy , yakni :

– Sekolah inklusi CCA memiliki 3 perpustakaan yang dikhususkan untuk tiap jenjang pendidikan disana yang jenis bukunya pun disesuaikan dengan kebutuhan siswa sesuai usia perkembangannya.
– Memiliki resource centre / PLB centre
– Menanamkan pendidikan karakter pada seluruh murid2 nya yakni dengan membiasakan siswa untuk ibadah bersama di kapel setiap hari minggunya.
– CCA melengkapi sekolah mereka dengan tempat olahraga (kolam renang, lapangan tenis, dan beberapa aula untuk kegiatan olahraga)
– memiliki art lab
– CCA memanfaatkan setiap sisi dari ruangan sekolah untuk memamerkan hasil karya dari siswanya dan menampilkan bentuk apresiasi dari sekolah kepada siswa2 yang memperoleh beasiswa di sekolah tersebut . CCA juga membuat ” Century Club” A leader is a reader yang pojok ini dibuat untuk mengapresiasi siswa yang telah menuntaskan membaca buku sebanyak minimal 100 buku.

Ditulis Oleh: Ade kelas PLB

Pameran Lokakarya Calon Guru Penggerak Kuningan Angkatan ke-7 Undang Decak Kagum

Repost https://kabarcirebon.pikiran-rakyat.com/ciayumajakuning/pr-2936861010/pameran-lokakarya-calon-guru-penggerak-kuningan-angkatan-ke-7-undang-decak-kagum KABARCIREBON – Calon Guru Penggerak Kabupaten Kuningan Angkatan ke-7 yang berjumlah 42 orang dengan 6 pengajar praktek mengikuti Lokakarya Panen Hasil Belajar. Lokakarya

Melukis Senja di SLB Ngamprah

  Hari memang belum memasuki senja. Tepat pukul 10 pagi, Senin (21/03) kala tim PPPPTK TK dan PLB singgah ke

Sky Castle dan Seoul National University (SNU): Catatan Perjalanan di Korea Selatan Bagian 1

Pertama sekali mengenal SNU adalah melalui salah satu drama Korea (drakor) dengan rating yang sangat tinggi, yaitu Sky Castle. Sky

Lapor Beri Kami Penilaian WhatsApp