Sekolah Inklusi Yang Siap untuk Anak Berkebutuhan Khusus

24 January 2018

Anak-anak dengan kebutuhan khusus itu berbeda dengan anak – anak normal. Jika anak normal bisa dengan mudah memahami maksud orang lain, anak berkebutuhan khusus tidak. Jika anak berkebutuhan khusus memiliki hati yang tulus, anak normal juga punya namun tidak setulus mereka. Meskipun beberapa kondisi ini tidak mutlak di miliki oleh semua orang.

Itulah mengapa, anak kebutuhan khusus tidak bisa di setarakan dengan anak normal. Mereka membutuhkan beberapa hal yang menopang kebutuhannya. Misal anak yang tuna rungu, membutuhkan pendengaran agar bisa normal seperti anak lain. Sehingga butuh alat khusus. Anak tuna wicara membutuhkan pembelajaran bahasa isyarat untuk mengungkapkan kehendaknya.

Sekolah inklusi adalah jawaban sistem pendidikan yang disediakan oleh pemerintah. Di sana, anak berkebutuhan khusus (ABK) di berikan pelayanan pendidikan yang di sesuaikan dengan kebutuhannya. Sistem ini sebenarnya merupakan hasil rekomendasi dari WHO (World Health Organization). Beberapa negara sudah mencanangkan pendidikan ini, seperti Korea dan lain sebagainya.

Bagaimana Sistem Pendidikan Sekolah inklusi

Untuk membuat anda percaya, seperti apakah nanti isi pendidikan dari sekolah inklusi maka perlu mengetahui bagaimana sistemnya. Berikut adalah hasil canangan dari pemerintah di dalam pendidikan inklusi. Simak penjelasannya:

  1. Pengajar yang banyak

Dalam sekolah inklusi memiliki kelebihan pada pengajar. Mereka di fasilitasi per kelas sebanyak 2 sampai 3 pengajar. Tujuannya adalah ketika ada anak yang rewel, sudah siap di handle. Jadi kelas tetap bisa kondusif. Anak yang rewel pun di beri pengajaran khusus agar tetap bisa mengikuti

  1. Pengawasan ketat, termasuk pola minum obat

Anak ABK memiliki beberapa kewajiban, salah satunya harus rutin minum obat. Tujuannya agar mereka tetap stabil dan menjaga imun atau kekebalan tubuh tinggi. Maka perlu minum obat teratur untuk mengontrol kondisinya. Beberapa anak yang rewel tidak mau minum obat. Maka perlu di paksa untuk tetap meminumnya.

  1. Kewajiban anak ikut kelas penuh

Biasanya anak ABK itu mudah ngambek. Jadi dia susah untuk masuk ke sekolah. Namun bagaimana upaya guru untuk membuat anak tetap berada di sekolah. Ia harus ikut kelas wajib dan umum. Tujuannya agar kemampuannya sama dan bisa di rata – rata.

  1. Pelatihan ketrampilan lebih khusus

Dalam sekolah inklusi, anak – anak di latih dengan beberapa ketrampilan pendukung. Misal kelas menjahit, kelas renang, kelas piano, dan lain – lain. Tujuannya anak juga bisa berkarier dengan jalannya masing – masing.

  1. Edukasi pendidikan moral

Selain itu, anak juga di edukasi oleh beberapa pendidikan lain. Salah satunya adalah pendidikan moral. Jadi mereka di beri pengertian tentang pelecehan seksual itu seperti apa. Cara identifikasi bagaimana, dan jika ia mendapat pelecahan apa yang harus di lakukan. Kemudian, anak juga di berikan pengertian tentang bullying. Sehingga bisa mengatasi ketika berada di lingkungannya nanti. Sebab anak ABK memang sangat rentan di bully oleh anak – anak lain

  1. Antisipasi anak ABK hilang

Lantas, anak ABK ini memang susah di tebak jalan pikirannya. Maksudnya adalah pulang ke rumah, namun kadang juga tersesat atau ke sasar. Maka perlu alat khusus untuk melakukan antisipasi jika terjadi kehilangan. Salah satunya dengan cip detector. Kepolisian setempat melakuakn basis data anak ABK tiap wilayah. Sehingga bisa di lakukan pelacakan jika terjadi sesuatu.

  1. Anak berkembang sesuai dengan potensinya

Anak ABK yang masuk sekolah inklusi memiliki tujuan yang lebih terarah. Sebab potensinya bisa di arahkan dengan baik. Di kembangkan sesuai dengan kemauan dan bakat terpendamnya. Sehingga anak bisa berkembang di harmoni masyarakat luas.

  1. Di perdalam ilmu agama

Tidak semua sekolah inklusi melakukan hal ini. Namun beberapa sekolah inklusi yang baik, juga akan mengenalkan agama. Melatih anak untuk membaca Al Quran dan bacaan keislaman lainnya. Tujuannya adalah agar anak juga bisa benar – benar mengenal Tuhannya.

Paling penting dari sekolah inklusi adalah mereka benar – benar di terima satu sama lain. Sosialisasi antara guru dan teman –teman benar – benar di bangun. Sehingga mereka akan tumbuh rasa saling mengenal dan rasa saling memiliki. Kehidupan sosial ini adalah modal awal anak – anak untuk bisa beradaptasi lebih baik.

ISODEL: Menyiapkan Pendidikan 4.0 untuk Indonesia

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) melalui Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan dan Kebudayaan (Pustekkom) kembali menyelenggarakan International Symposium on

Menjadi Guru Itu Kehormatan!

Kata itulah yang lantang terucap dari Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo, Ir. Hj. Hadijah U Tayeb saat membuka Seminar Nasional

Diklat Daring Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Berbasis Peserta Didik (PKB-BPD) Bidang TK dan PLB Gelombang 2

DESKRIPSI PPPPTK TK dan PLB merupakan lembaga yang berperan dalam peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan bagi guru dan tenaga

Lapor Beri Kami Penilaian WhatsApp