Pelatihan Guru Daerah Khusus untuk persiapan PPG dibuka di PPPPTK TK dan PLB Bandung
1 September 2018

Mulai tanggal 1 s.d 24 September 2018, sebanyak 120 guru yang berasal dari daerah khusus dari berbagai provinsi di Indonesia, berkumpul untuk mendapatkan pelatihan dalam rangka persiapan Program Pendidikan Profesi Guru Program PPG). Pelatihan ini terselenggara atas kerjasama antara PPPPTK TK dan PLB, Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah dan Pemdidikan Khusus dan Universitas Pendidikan Indonesia, dimana guru dari daerah pelosok Indonesia mendapatkan akses untuk belajar mengejar ketertinggalan karena ketiadaan akses.
Program ini dibuka hari ini dan dihadiri oleh Prof. Dr. Dinn Wahyudin, MA (Guru Besar bidang Pengembangan Kurikulum – UPI_), Drs. Sam Yhon, MM (Kepala PPPPTK TK dan PLB), Dr. Agus Mulyadi, M.Pd. (Kepala Bidang Program dan Informasi, PPPPTK TK dan PLB) dan Dr. Agus Djaja Dihardja, M.Pd. (Kepala Bidang Fasilitasi Peningkatan Kompetensi, PPPPTK TK dan PLB). Kegiatan ini telah dipersiapkan dan dikoordinasikan jauh hari sebelumnya oleh berbagai pihak agar layanan terhadap guru dalam memberikan akses program pelatihan dapat terlaksana sesuai harapan. Dibimbing oleh para dosen dari perguruan tinggi dan widyaiswara dari PPPPTK TK dan PLB Bandung, diharapkan juga semua peserta dapat menyelesaikan Program PPG dengan baik.
Berita Lainnya

Banyak Peminat, Diklat Daring Portofilio Digital Digelar Lima Gelombang
Bekerja di rumah, tentunya tidak membuat PPPPTK TK dan PLB berhenti “menyapa” guru lewat program diklatnya. Beberapa Program Diklat daring

Pemerintah Berikan Solusi Persoalan Guru Honorer, Mendikbud Imbau Guru Tetap Fokus Mengajar
Jakarta, Kemendikbud — Pemerintah terus memberikan perhatian terhadap masa depan guru, khususnya dalam memberikan solusi terhadap persoalan guru honorer. Para

International Webinar “Implementation Of Inclusive Education In Early Childhood Education”
Selama ini pendidikan inklusi sering hanya ditujukan untuk jenjang pendidikan dasar sampai menengah, sehingga jenjang pendidikan anak usia dini jarang