Child Care Policy in South Korea and Classroom Management

12 March 2019

Hari ini, Senin 11 Maret 2019, kami mendapatkan materi: “Child Care Policy in South Korea and Classroom Management”

Yang disampaikan oleh  Prof. Yoon H. Lee dari ECE SNUEd.

Dua materi tentang Child Care Policy in South Korea dengan Classroom Management, adalah dua topik yang berbeda yang beliau sampaikan dalam satu sesi perkuliahan.

1.   Kebijakan Pengasuhan Anak di Korea Selatan

Dalam kuliahnya, Prof. Lee menyatakan bahwa, salah satu kebijakan pemerintah di Korea sejak tahun 2013 adalah memberikan subsidi untuk mengembangkan program Child Care dengan tujuan meningkatkan jumlah penitipan anak di Korea, untuk mengurangi biaya pengasuhan anak, dan meningkatkan tingkat kesuburan pada wanita untuk memiliki anak. Bila digambarkan, kondisi anak-anak di Korea menurut usianya adalah:

Di Korea terdapat tunjangan untuk orang tua yang diberikan kepada semua warga Negara yang memiliki anak berusia 0-84 bulan. Besarannya mulai dari 100.000-200.000 won per bulan. Selain tunjangan orang tua terdapat tunjangan anak yang diberikan kepada semua orang tua yang memiliki anak usia 0-71 bulan, besaran tunjangannya adalah 100.000 won perbulan. Tunjangan anak ini diberikan kepada semua orang tua yang tinggal di Korea, termasuk warga Negara asing yang tinggal di Korea.

Pemerintah Korea juga memperhatikan waktu cuti bagi wanita pekerja, untuk cuti hamil diberikan waktu selama 90 hari dengan kompensasi sebesar 100% dari pendapatan, sedangkan untuk cuti pengasuhan anak diberikan waktu selama 12 bulan dengan kompensasi sebesar 50% dari pendapatan (80% untuk 3 bulan pertama, dan 40% pada periode berikutnya).

Kebijakan pemerintah dalam hal memberikan biaya subsidi program pengasuhan anak sejak tahun 2013, bertujuan untuk meningkatkan jumlah tempat pengasuhan anak yang disediakan negara, membantu warga negaranya dalam hal biaya pengasuhan anak, dan untuk meningkatkan tingkat kesuburan (adanya keengganan warga negara untuk menikah dan membangun keluarga). Sehingga masalah Kebijakan pengasuhan anak di korea harus direncanakan dengan cermat dan memperhatikan faktor budaya dan faktor sosial.

2.     Pengelolaan Kelas

  • Beberapa alat dan cara yang dapat digunakan untuk menarik perhatian anak.
  • Menggunakan alat-alat, misalnya dengan menggunakan balon sabun, stik es krim, dan quiet spray.
  • Menggunakan kata-kata: kata-kata yang digunakan adalah kata-kata yang menarik dan telah disepakati artinya oleh guru dan anak.
  • Menggunakan komunikasi umpan balik: sama halnya dengan menggunakan kata-kata, namun pada komunikasi umpan balik digunakan kalimat seperti tanya-jawab, misalnya ketika guru mengatakan “Ready Set!” anak-anak akan menjawab: “You Bet!”.
  • Menggunakan simbol gambar yang dapat dipahami anak: sama halnya dengan menggunakan kata-kata, namun kata dan tulisan diganti dengan gambar symbol aktivitas tertentu yang telah disepakati oleh anak-anak dengan guru.
  • Menggunakan bantuan aplikasi seperti super sound box, class dojo, dan too noisy
  • Kegiatan ice breaker yang dilakukan pada saat dikelas, diantaranya :
  • Silly songs (Google “silly songs for pre-schoolers”)
  • Freeze dance (Dance and stop when the music stops)
  • Go noodle
  • Keep it up / Physical challenges

Sahabat luarbiasa tentunya ingin tahu lebih banyak, bagaimana praktik dari pengelolaan kelas yang ditawarkan oleh professor Lee ini? Tunggu kami pulang ya, nanti kita praktikan bersama J tentunya akan lebih asyik dan seru jika kita sesuaikan dengan muatan lokal masing-masing daerah…. #Salam berbagi!

Sadiah Kusumahwati & group4, Seoul – 11 Maret 2019

Cerita Sekolah Penggerak

“Kami lulus seleksi Program Sekolah Penggerak pada tahun 2021. Awalnya kami masih sangat meraba-raba terkait menyusun KOSP karena pelatihan waktu

Banyak Orangtua ABK Yang Mengharapkan Anaknya Tetap Berada Di Sekolah

Banyak Orangtua ABK Yang Mengharapkan Anaknya Tetap Berada Di Sekolah

Hal ini disampaikan oleh Drs. Bakhtiar Nur Hidayat Kabid Pendidikan Khusus Dinas Dikpora Provinsi DIY pada acara pembukaan kegiatan Pelatihan

Pameran Lokakarya Calon Guru Penggerak Kuningan Angkatan ke-7 Undang Decak Kagum

Repost https://kabarcirebon.pikiran-rakyat.com/ciayumajakuning/pr-2936861010/pameran-lokakarya-calon-guru-penggerak-kuningan-angkatan-ke-7-undang-decak-kagum KABARCIREBON – Calon Guru Penggerak Kabupaten Kuningan Angkatan ke-7 yang berjumlah 42 orang dengan 6 pengajar praktek mengikuti Lokakarya Panen Hasil Belajar. Lokakarya

Lapor Beri Kami Penilaian WhatsApp