WordPress database error: [Disk full (/tmp/#sql_39d_0.MAI); waiting for someone to free some space... (errno: 28 "No space left on device")]
SHOW FULL COLUMNS FROM `vs_options`

WordPress database error: [Disk full (/tmp/#sql_39d_0.MAI); waiting for someone to free some space... (errno: 28 "No space left on device")]
SHOW FULL COLUMNS FROM `vs_options`

WordPress database error: [Disk full (/tmp/#sql_39d_0.MAI); waiting for someone to free some space... (errno: 28 "No space left on device")]
SHOW FULL COLUMNS FROM `vs_options`

WordPress database error: [Disk full (/tmp/#sql_39d_0.MAI); waiting for someone to free some space... (errno: 28 "No space left on device")]
SHOW FULL COLUMNS FROM `vs_options`

PGRI MENYOAL PMM TERKAIT BEBAN ADMINISTRASI GURU – BBGP Provinsi Jawa Barat

PGRI MENYOAL PMM TERKAIT BEBAN ADMINISTRASI GURU

27 June 2024

Seorang sahabat yang kepala sekolah mengirimkan video konferensi pers Kongres XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, pada Sabtu, 2 Maret 2024. Cuplikannya antara lain adalah  … di point sebelas berbunyi …kami mendorong pemerintah untuk mengurangi beban administrasi guru dengan mengisi aplikasi di Plarform Merdeka Mengajar (PMM). Itulah pernyataan resmi yang disampaikan oleh Pengurus Besar  PGRI, sebuah seruan yang menarik mengingat Pertama PMM sudah sejak hampir tiga tahun diberlakukan dan guru-guru tidak mendapat hambatan, dan sekarang ramai kembali mengingat guru ASN diwajibkan mengisi e-kinerja di PMM. Kedua sejak Copid-19 guru-guru sudah terbiasa menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran seperti LMS dan aplikasi lainnya. Ketiga tanpa PMM pun pembuatan SKP dan administrasi guru dan kepegawaian lainnya sudah menggunakan Aplikasi yang dirancang oleh Pemerintah daerah masing-masing.

Adapun Plaform merdeka mengajar dirancang untuk menunjang Implementasi Kurikulum Merdeka agar dapat membantu guru dalam mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka. Platform ini juga disediakan untuk menjadi teman penggerak bagi guru dan kepala sekolah dalam mengajar, belajar, dan berkarya. Ekosistem PMM memudahkan para pendidik mengakses informasi, referensi, serta inspirasi.

Lebih lanjut Platform Merdeka Mengajar disediakan bagi guru dan kepala sekolah untuk mendapatkan referensi, inspirasi, dan pemahaman tentang Kurikulum Merdeka, serta mendukung proses belajar bersama di kelas, sehingga pembelajaran dapat menjadi lebih kreatif, bermakna, dan berpusat pada murid. Guru dapat menggunakan platform Merdeka Mengajar sebagai sumber mengajar, selama diselaraskan dengan kebutuhan murid dan tujuan pembelajaran.

 

Sedangkan PMM sebagai media teknologi informasi dan komunikasi sama seperti media TIK lainnya telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia pendidikan. Bagi para guru, penggunaan PMM tidak hanya memperkaya pengalaman belajar mengajar, tetapi juga membuka pintu menuju berbagai kesempatan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran mempunyai manfaat. Beberapa manfaat utama bagi guru dalam konteks pembelajaran.

Pertama Akses Terhadap Sumber Belajar yang Luas, dengan menggunakan PMM, guru dapat mengakses berbagai sumber belajar secara daring dari seluruh Indonesia. Ini termasuk materi pelajaran, makalah, arikel berbagi pratek baik, video pembelajaran, dan sumber daya pendidikan lainnya. Dengan demikian, guru dapat memperkaya kurikulum mereka dengan informasi terbaru dan konten yang relevan, meningkatkan pemahaman siswa tentang topik tertentu.

Kedua Pembelajaran Interaktif, PMM memungkinkan pengembangan pembelajaran interaktif yang menarik dan menyenangkan bagi siswa. Berbagai aplikasi, perangkat lunak, dan platform daring memungkinkan guru untuk menciptakan pengalaman belajar yang memikat, termasuk simulasi, permainan edukatif, dan kuis daring. Hal ini tidak hanya membuat pembelajaran lebih menarik bagi siswa, tetapi juga membantu guru untuk mengukur pemahaman mereka secara lebih efektif.

Ketiga memfasilitasi kolaborasi antara guru dan siswa, serta antara sesama guru. Melalui platform pembelajaran daring dan alat kolaborasi seperti forum diskusi, blog kelas, dan aplikasi berbagi file, guru dapat memperluas ruang kelas mereka di luar dinding fisik. Ini memungkinkan diskusi yang lebih mendalam, pertukaran ide, dan proyek kolaboratif yang mendorong kreativitas dan pemecahan masalah.

Keempat Personalisasi Pembelajaran, Setiap siswa memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda. PMM memungkinkan guru untuk menyajikan materi pembelajaran secara lebih personal dan disesuaikan dengan kebutuhan individu. Dengan menggunakan perangkat lunak pembelajaran adaptif dan analisis data, guru dapat melacak kemajuan siswa secara individual dan memberikan umpan balik yang sesuai untuk membantu mereka mencapai potensi maksimal.

Kelima Kemudahan Penilaian juga menyediakan berbagai alat untuk mengevaluasi pemahaman siswa dan menelusuiri kemajuan mereka. Sistem manajemen pembelajaran (LMS) di PMM memungkinkan guru untuk membuat dan mengelola ujian daring, tugas daring, dan survei untuk mengumpulkan umpan balik. Selain itu, perangkat lunak analisis pembelajaran dapat membantu guru dalam menganalisis data evaluasi untuk mengidentifikasi pola belajar siswa dan menyesuaikan strategi pengajaran mereka.

Keenam Pelatihan dan Pengembangan Profesional, PMM juga memungkinkan guru untuk mengakses pelatihan dan pengembangan profesional secara daring. Berbagai platform daring menawarkan kursus, webinar, dan sumber daya lainnya untuk meningkatkan keterampilan pengajaran dan memperkenalkan pedagogi inovatif. Dengan terus belajar dan mengembangkan diri, guru dapat tetap relevan dalam menghadapi perubahan yang cepat dalam dunia Pendidikan, beragam pelatihan bisa diakses secara mandiri di PMM.

Ketujuh meningkatkan Keterlibatan Orang Tua, guru dapat berkomunikasi dengan orang tua secara lebih efektif mengenai perkembangan akademis dan perilaku anak-anak mereka. Platform pembelajaran daring sering menyediakan akses orang tua untuk melacak kemajuan siswa, melihat tugas yang diberikan, dan berkomunikasi dengan guru. Ini membuka saluran komunikasi yang lebih terbuka dan transparan antara sekolah dan rumah, memungkinkan orang tua untuk mendukung pembelajaran anak-anak mereka dengan lebih baik.

Ketujuh manfaat tersebut telah diadopsi dalam PMM yang sudah barang tentu sudah biasa dilaksanakan, namun harus menjadi catatan bahwa akses sinyal, kondisi daerah dan heterogenitas kemampuan guru untuk menggunakan PMM menjadi kendala tersendiri, tetap dengan kolaborasi berbagai pihak nampaknya kendala tersebut bisa diatasi sepanjang guru dan pendidik lainnya mempunyai semangat dan kemauan untuk terus berkembang maka kendala-kendala tersebut bisa diatasi.

Adapun  terkait dengan guru terbebani dengan beban admintrasi yang harus diisikan di PMM,  hal ini justru sebaliknya dari aplikasi  PMM guru bisa memanfaatkannya dengan mengunduh berbagai perangkat ajar mulai dari modul ajar, buku, soal, video-video pembelajaram pun dengan pelatihan dilakukan secara mandiri yang bisa dilakukan oleh guru kapan, dan dimana saja. Saat guru mengikuti pelatihan secara mandiri dan dibebani tugas serta dokumen aksi nyata, itu merupakan sebuah konsekuensi dalam suatu proses pelatihan. Jikapun pelatihan dilakukan secara langsung guru guru akan dibebani untuk mengerjakan tugas. Begitu pula untuk pengisian evaluasi kinerja sejatinya guru hanya sibuk saat fase perencanaan saat menyusun rencana kinerja harian (RKH) dalam pelaksanaan guru hanya mengisi saat kapan jadwal kegiatan obsrevasi akan dilakukan, bukan secara terus menerus untuk selalu akses PMM.

Zaman sudah berubah, PMM telah membuka banyak peluang bagi guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan pengajaran mereka. Dari akses terhadap sumber belajar yang luas hingga kemampuan untuk personalisasi pembelajaran, teknologi telah menjadi alat yang berharga dalam mengubah cara kita belajar dan mengajar. Dengan memanfaatkannya secara efektif, guru dapat menciptakan lingkungan pembelajaran yang inspiratif dan inklusif yang mempersiapkan siswa untuk menghadapi tantangan dunia yang terus berkembang. Kita menghargai Pengurus Besar PGRI sebagai mitra Kemdikbudrsitek yang menyoal tentang guru harus memanfaatkan PMM, mengingat kondisi keterbatasan akses/signal, heterogenitas kompetensi, status Guru yang harus dilakukan pendampingan secara terus menerus, untuk itu  PGRI jangan lelah berjuang serta senantisa berpihak pada guru. Jadilah jembatan aspirasi menuju kesejahteraan yang diidamkan guru…semoga.

 

Kontribusi:Tatang Sunendar

Semangat BBGP Jabar Juara!

Bandung (13/9), Balai Besar Guru Penggerak Provinsi Jawa Barat (BBGP Jabar) melakukan Sosialisasi Penyesuaian Kelompok Kerja (Pokja) di Aula Binangkit,

“Pendidikan Guru Penggerak Lokakarya 2 Angkatan 6 : Mengembangkan Kemampuan Disiplin Positif di Kelas dan di Sekolah ”

BBGP Jabar (03/12) menyelenggarakan kegiatan Lokakarya 2 Program Guru Penggerak (PGP) Angkatan 6 di Kab.Karawang, Kab.Majalengka, Kab.Pangandaran, Kab. Subang, Kab.Tasikmalaya,

Siaran Pers Ditjen GTK : Praktis dan Relevan, Guru Sambut Positif Fitur Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah

Jakarta, 18 Januari 2024 – Mulai Januari 2024 Kemendikbudristek RI menerapkan sistem Pengelolaan Kinerja Guru dan Kepala Sekolah yang lebih

Lapor Beri Kami Penilaian WhatsApp