Pelatihan Trainer MDVI ditutup Kapus PPPPTK TK dan PLB
5 September 2018
Medan (5/9), MDVI (Multi Disabilities with Visual Impairment) merupakan sebutan untuk anak tuna majemuk dengan gangguan penglihatan adalah anak yang mengalami hambatan atau ketunaan (tunagrahita, tunadaksa, tuna rungu, autisme dan lain lain) yang disertai gangguan atau hambatan penglihatan (Tunanetra). Kadang-kadang mungkin kombinasi dari dua, tiga, atau bahkan gangguan lainnya. Menurut data dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan. Setjen, Kemdikbud, 2016, tercatat sebanyak 7.226 siswa SDLB, SMPLB dan SMALB merupakan kategori MDVI. Data Kementerian Kesehatan sendiri menyatakan bahwa penyamndang MDVI sebanyak 590.000 anak atau 39,9% jumlah penduduk Indonesia kategori usia anak. Dari data tersebut, tentu kita akan melihat kembali kemampuan SDM pendidikan yang akan mengayomi para guru PLB yang bertugas menangani anak dengan MDVI. Salah satunya adalah melalui program pelatihan Trainer MDVI, dimana PPPPTK TK dan PLB bekerjasama dengan Perkins International sejak tahun 2016 lalu.
Usai pelatihan selama 10 hari yang berakhir tanggal 5 September ini, peserta masih harus mengerjakan portofolio dan laporan tindak lanjut kerja sebagai laporan perkembangan individu peserta, dan mengirimkannya kepada Perkins untuk di nilai. Setelah dinyatakan lulus, baru peserta menerima sertifikat kelulusan trainer tahap 1. Hal ini disampaikan oleh Bapak Drs. Sam Yhon, MM, Kepala PPPPTK TK dan PLB pada acara penutupan pelatihan tersebut. Didampingi oleh Bapak Bahrizal (Peserta Pengawas), Bapak tanjung (Peserta Pengawas) dan Ibu Lina Kurniati (Widyaiswara PPPPTK TK dan PLB), beliau berpesan agar dalam menangani anak-anak MDVI, para guru berlaku serius dengan niat tulus dan iklas berkeinginan untuk memajukan anak tersebut. Sifatnya memang sangat personal karena memang anak-anak tersebut perlu dilayani secara khusus. Kepada Bapak pengawas, beliau juga berpesan agar terus melakukan pembinaan terhadap guru-guru terutama yang telah mengikuti pelatihan agar menerapkan ilmu pengetahuan yang telah dimiliki dan digunakan untuk menangani anak-anak yang berkebutuhan ganda di sekolah masing-masing. Sehingga anak-anak lebih merasakan pelayanan yg prima dari guru-gurunya. Demikian juga pada pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Pendidikan Provinsi agar benar-benar menaruh perhatian dalam penanganan anak-anak yg berkebutuhan khusus ini, sehingga tidak ada yang merasa diterlantarkan. Bagi para peserta dimohon terus belajar dan menerapkan ilmu yg telah dimiliki dalam penanganan anak kita, karena keaktifan guru-guru dalam menangani anak didik merupakan masukan/penilaian yang di lakukan Perkins sebagai proses filterisasi dari peserta tahap I ke Tahap II nanti. Karena nantinya, Bapak dan ibu peserta tahap I akan diundang kembali untuk mengikuti pelatihan tahap II, III dan IV, baru menjadi Trainer MDVI seutuhnya.
Berita Lainnya
Bapak Dirjen GTK mengunjungi PPPPTK TK dan PLB
Dalam rangka kunjungan kerja dan pembinaan unit pelaksana teknis (UPT) dibawah Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Bapak Supriano selaku
Sosialisasi dan Membangun Komitmen Program Sekolah Ramah Anak Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru
(Pekanbaru, 18/05/2022) Kegiatan Sosialisasi dan Membangun Komitmen Program Sekolah Ramah Anak kerjasama Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru Bidang PAUD dan Pendidikan
Diskusi Terpumpun untuk Optimalisasi Peran Pelatih Diklat Berjenjang Guru PAUD/TK dalam Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Barat
BBGP Jabar menggelar diskusi terpumpun bersama perwakilan Guru PAUD/TK di 27 Kab/Kota di Jawa Barat terkait percepatan penurunan stunting pada