Pengukuhan Instruktur Nasional Pendidik Anak dengan Hambatan Majemuk
27 June 2022
Legian (26/6) Sebelas Instruktur Nasional (IN) Pendidik Anak dengan Hambatan Majemuk (AdHM) dikukuhkan oleh Plt. Kepala Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Jawa Barat, Ir Sri Renani Patjastuti, M.P.A. Para IN ini dikukuhkan setelah mengikuti pelatihan untuk Pendidik AdHM sejak tahun 2015. Pelatihan ini Kerjasama antara BBGP Jawa Barat dh. PPPPTK TK dan PLB dengan Perkins Internasional.
”Kami berharap sebelas orang ini akan menjadi agen perubahan yang terus berjuang untuk kesetaraan Pendidikan untuk Anak-anak dengan Hambatan Majemuk,” ujar Jonna Aman Damanik dari Komisi Nasional Disabilitas. Senada dengan pernyataan tersebut, Weningsih dari Perkins Internasional juga menyampaikan harapannya supaya para IN yang dikukuhkan tersebut bisa melanjutkan kiprahnya di dunia AdHM. “Kami ingin mereka tidak berhenti untuk belajar, dan bisa menjadi role model bagi guru-guru yang lain,” harapnya.
IN yang dikukuhkan ini adalah orang-orang luar biasa yang berhasil melewati pelatihan dengan waktu yang panjang serta membutuhkan perjuangan yang lebih dibandingkan pelatihan lainnya. “Luar biasa sekali waktu, tenaga, dan dedikasi dari para IN ini. Dari seratus dua puluh orang yang mengikuti di awal pelatihan, sebelas orang IN inilah yang berhasil dan layak untuk dikukuhkan menjadi IN Pendidik AdHM,” ungkap Aline Puspasari, M.Ed., penanggung jawab kegiatan.
Acara pengukuhan pun berjalan penuh haru, ketika para IN Pendidik AdHm menerima sertifikat dan dinyatakan resmi sebagai IN. Perjuangan selama kurang lebih 7 tahun, membuahkan hasil. Pengakuan sebagai Instruktur Nasional berhak disandang dan tugas berikutnya menunggu untuk ditunaikan. Acara ini juga dimeriahkan dengan Talkshow bertajuk Pemenuhan Hak-hak bagi Anak dengan Hambatan Majemuk, hiburan tarian kursi roda, juga persembahan lagu dari anak-anak difabel. Peserta yang terdiri dari guru SLB dan orangtua dari anak difabel serta panitia juga sangat terhibur dengan Stand up comedy dari Jackman Blind yang berhasil mengocok perut hadirin dengan banyolan-banyolannya.
“Kerjasama dengan BBGP Jawa Barat akan terus dijalin, masih banyak pekerjaan-pekerjaan yang belum selesai. Seperti para guru yang sudah menyelesaikan level-level awal, harus dirangkul,”ungkap Weningsih. Pernyataan ini disambut oleh Plt. BBGP Jawa Barat, “Guru-guru PLB sampai dengan akhir tahun masih diasistensi oleh BBGP Jawa Barat,” ujar Renani. Artinya, peluang berbuat lebih banyak untuk dunia pendidikan Indonesia, khususnya Pendidikan luar biasa masih sangat terbuka bagi BBGP Jawa Barat. ## JMN
Artikel Lainnya
“Surat Cinta” Guru ke Orangtua Murid
Ni Komang Sutarmi tak kuasa menahan rasa haru ketika membacakan sepucuk surat. Raut mukanya sedih. Suaranya lirih tak mampu lagi
Pengelolaan Kinerja di PMM Memberikan Banyak Kemudahan untuk Guru dan Kepala Sekolah
Jakarta, Kemendikbudristek — Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan
SEANDAINYA PENDIDIKAN INKLUSI DI LAKSANAKAN BERDASARKAN PRINSIP TRINGA (3N) Ngerti, Ngerasa, Ngelakoni
Prinsip Tringa dalam Pendidikan Inklusi Sistem pendidikan global sehubungan dengan pencapaian visi tujuan pembangunan berkelanjutan adalah memastikan pendidikan yang inklusif,