Kiat Menjadi Orang Tua Baru
30 September 2021
Penulis : Roland Zakaria.
Hampir dapat dipastikan bahwa ketika ayah bunda memperoleh momongan, ayah dan bunda akan mengalami perjuangan selama beberapa bulan karena Ananda yang baru lahir sangat membutuhkan perhatian ekstra dari ayah bunda. Ayah akan memiliki perasaan yang bercampur aduk namun antara senang karena memiliki buah hati, juga akan mengalami kelelahan sampai, kurang tidur, dan kadang-kadang frustasi. Namun, sebagai pasangan dewasa tentu harus memikirkan solusi atas permasalahan yang dihadapi dan tidak larut dalam rasa frustasi sehingga dapat mempengaruhi hubungan antara ayah dan bunda dan juga mempengaruhi pemenuhan kebutuhan Ananda.
Ayah bunda, untuk dapat mengatasi berbagai tantangan di saat memiliki momongan baru, berikut ini adalah lima kiatnya.
1. Berkomunikasi dengan pasangan
Ayah bunda harus pandai-pandai mengelola emosi. Sudah pasti apabila sedang dalam keadaan lelah dan kurang tidur, ayah kemungkinan besar akan cepat tersulut emosinya. Akan tetapi, apabila ayah bunda berkomunikasi dalam keadaan emosi, hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah, malah lebih menambah masalah. Tidak peduli seberapa marah atau kesalnya ayah bunda, harus tetap tenang.
Komunikasi dengan pasangan adalah kunci di hari-hari awal kelahiran Ananda untuk dapat saling memahami gagasan dan metode masing-masing pasangan untuk menjadi orang tua, dan dengan membicarakan perbedaan yang dimiliki lalu membuat kesepakatan bersama dalam mengasuh Ananda.
2. Saling menghormati pasangan
Menghormati satu sama lain dari awal akan sangat bermanfaat bagi hubungan ayah bunda dalam tanpa irama untuk mengasuh Ananda yang masih bayi. Ayah dan bunda berasal dari latar belakang yang berbeda. Dibesarkan oleh orang tua yang berbeda, dan lingkungan yang berbeda pula. Sangat wajar apabila ada perbedaan dalam pola perawatan pengasuhan kepada Ananda. Perbedaan cara merawat dan mengasuh karena alasan untuk tidak saling menghormati. Perbedaan tersebut dapat saling melengkapi.
Bunda harus menghormati ayah yang setelah lelah bekerja masih ingin terlibat dalam mengasuh Ananda. Begitu pula dengan ayah, harus menghargai bunda yang seharian sudah mengasuh Ananda tanpa lelah. Dengan saling menghargai, ayah bunda akan semakin menikmati dalam mengasuh Ananda secara bersama-sama.
3. Mempercayai pasangan
Mempercayai pasangan hanya akan menciptakan landasan bagi pengasuh yang baik, tetapi juga akan mengurangi kecemasan ayah, karena sekarang Anda memiliki pasangan yang dapat Anda percaya untuk membantu dan mendukung Anda.
Jika dibutuhkan bunda dapat mempercayakan ayah untuk membawakan Ananda, memanfaatkan popoknya, atau bahkan memandikan dan menambahkan pakaian Ananda. Ayah tentu berbeda secara naluri jika dibandingkan dengan bunda. Pembawaan ayah yang terlalu ceroboh jika dibandingkan dengan bunda dapat membuat kepercayaan terhadap ayah berkurang. Namun dengan latihan dan dukungan dari bunda, ayah akan belajar untuk membantu bunda mengasuh Ananda dengan lebih berhati-hati.
4. Bergiliran
Bergantian adalah cara yang sangat baik bagi ayah bunda untuk menguji metode pengasuhan yang ayah ketahui, idealnya tanpa bantuan orang tua lain. Ayah dapat mengganti popok, bermain dengan ananda, memandikan, dan menjalankan atau bahkan setiap kali bangun di pagi hari. Bergantian dalam merawat ananda akan membantu untuk melibatkan kedua orang tua
5. Bersabarlah
ayah bunda berdua adalah orang tua baru. Membesarkan dan menantang, bahkan terkadang menjadi sangat menakutkan! Tidak satu pun dari Ayah bunda yang tahu segalanya, atau cara terbaik untuk melakukan semuanya. Yang terpenting adalah ayah merupakan tim hebat yang dapat bertahan satu sama lain.
Artikel Lainnya
Pameran Lokakarya Calon Guru Penggerak Kuningan Angkatan ke-7 Undang Decak Kagum
Repost https://kabarcirebon.pikiran-rakyat.com/ciayumajakuning/pr-2936861010/pameran-lokakarya-calon-guru-penggerak-kuningan-angkatan-ke-7-undang-decak-kagum KABARCIREBON – Calon Guru Penggerak Kabupaten Kuningan Angkatan ke-7 yang berjumlah 42 orang dengan 6 pengajar praktek mengikuti Lokakarya Panen Hasil Belajar. Lokakarya
Kabupaten Subang Siap Dukung dan Implementasikan Kurikulum Merdeka
Subang (22/7) Balai Besar Guru Penggerak (BBGP) Propinsi Jawa Barat Kemdikbudristek melakukan Kunjungan Kerja (Kunker) Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) ke
Seminar dan Workshop Program Sekolah Ramah Anak
(Pekanbaru, 02/06/2022) Seminar dan Workshop Program Sekolah Ramah Anak digelar dengan tema Keberagaman Anak dan Sistem Pendukung Sekolah Inklusif. Kegiatan