Pengalaman Berharga

8 March 2018

PENGALAMAN BERHARGA KEGIATAN LIVE IN MDVI DI YAYASAN SAYAP IBU TANGERANG

A. Sepintas tentang Kegiatan Live In MDVI

Kegiatan Live in MDVI merupakan salah satu program capacity building bagi para widyaiswara yang memiliki minat untuk mendalami cara-cara menangani anak MDVI. Kegiatan ini merupakan program kemitraan antara PPPPTK TK dan PLB dengan Perkins International.
Dikatakan dengan istilah Live in, karena dalam kegiatan ini para peserta yang ditugaskan tidak hanya melaksanakan observasi pasif semata, akan tetapi didorong untuk merasakan bagaimana hidup bersama dengan anak-anak MDVI di yayasan sayap ibu atas prinsip-prinsip well educate (mendidik, tidak hanya melayani anak MDVI semata).

B. Selayang Pandang Yayasan Sayap Ibu
Yasan sayap ibu cabang banten adalah lembaga penyantun dan rehabilitasi penyandang disabilitas terlantar, yang bertempat di Jalan Graha Raya Bintaro No. 33B Pondok Kacang Baru Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Layanan yang diberikan di panti sayap ibu terhadap penyandang disabilitas ini didasarkan pada empat prinsip kualitas hidup, yakni: (1) To Live; (2) To Work; (3) To Play; (4) To Love. Ke empat prinsip kualitas hidup ini menjadi trademark dan spirit para pendidik di yayasan ini dalam menangani anak-anak MDVI.

Papan Nama Yayasan Sayap Ibu Cabang Banten

Sebagai sebuah yayasan penyantun dan rehabilitas penyandang disabilitas terlantar, memang anak-anak MDVI yang ditampung di tempat ini adalah anak-anak yang diterlantarkan oleh orang tuanya, dan dalam yayasan ini Tuhan menghadirkan para pendidik yang memiliki jiwa keibuan dengan penuh kasih sayang, dedikasi dan juga memiliki kompetensi sebagai seorang pendidik untuk mengantarkan kemandirian anak-anak MDVI di yayasan ini.

C. Deskripsi Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan selama 5 hari kerja, tiap hari dimulai dari pukul 7.30 – 16.30 bertempat di Yayasan Sayap Ibu.
Selama 5 hari kegiatan, dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Hari pertama dan kedua, peserta melakukan observasi kesemua kelas dan semua kegiatan yang dilaksanakan di Sayap Ibu. Pada siang hari di hari kedua, setiap peserta sudah memfokuskan observasi pada masing-masing 2 anak MDVI.
b. Hari ketiga sampai kelima, setiap pesert mulai fokus mendampingi (tidak hanya observasi seperti pada hari pertama dan kedua) pada dua orang peserta, dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
1) Latihan praktik beberapa kegiatan bersama anak MDVI, dengan ragam praktik sebagai berikut:
a) Transisi pada kedua peserta didik yang ditugaskan, mulai dari perpindahan dari kursi roda ke tampat terapi, dari tempat terapi ke kursi roda, dari kursi roda ke kursi belajar,
b) Mendampingi kedua peserta didik belanja ke supermarket tentang barang-barang yang akan digunakan untuk kegiatan life skill.
c) Mendampingi kedua peserta didik praktik membuat sop buah dan juice semangka dan melon dalam kegiatan life skill di dapur sekolah.
d) Mendampingi kedua peserta didik dalam membuat batik dengan cat air.
e) Latihan menyuapi kedua peserta didik pada sesi snack time, yaitu meminum juie naga dan juice semangka.
c. Setiap selesai kegiata pada setiap harinya dilakukan diskusi untuk mereview pengalaman dan temuan-temuan khas selama kegiatan.

D. Nilai-nilai Pendidikan yang Diperoleh
Kegiatan ini telah menghasilkan beberapa penguatan pengeahuan dan keterampilan dalam menanganai anak dengan MDVI, sebagai berikut:
1. Pemahaman konsep dan perolehan pengalaman lansung tentang beberapa keterampilan dalam mendampingi anak dengan MDVI, seperti:
a. Transisi, adalah teknik guru membantu pesera didik MDVI dalam melakukan perpindahan dari tempat atau kegiatan satu ke tempat atau kegiatan lainnya.
b. Teknik belanja, dengan mengembangkan teknik kemunikasi kesetaraan dan pilihan pada anak MDVI dalam membeli barang-barang yang hendak dibeli.
c. Teknik bekerja bersama peserta didik MDVI dalam membuat sop buah dan juice semangka dan lemon.
d. Teknik menyuapi peserta didik MDVI
2. Pemahaman tentang konsep “transformasi paradigma” dari “care to educate”. Konsep ini menekankan pentingnya merubahan paradigma guru anak MDVI dari melayani menjadi mendidik. Dalam hal ini ditekankan prinsip partisipasi, kemandirian anak dan wait and see.

Sepuluh Tahun Lagi, Ribuan Guru Pendidikan Khusus Akan Berkurang

Dalam sepuluh tahun ke depan, ribuan guru pendidikan khusus akan mengalami pengurangan. Hal ini dikarenakan guru-guru tersebut memasuki purna tugas

Holistic Parenting Training Di TK: (Membantu Anak Usia Dini Terampil Dan Berkarakter Unggul) Gel II

PPPPTK TK dan PLB Cloud Teacher Training : “Holistik Parenting Training Di TK: (Membantu Anak Usia Dini Terampil Dan Berkarakter Unggul)”

Lapor Beri Kami Penilaian WhatsApp