Papan Gembira
PAGEM adalah singkatan dari Papan Gembira, terjemahan dari Bahasa Inggris Fun Board, diadaptasi dari permainan Snakes and Ladders atau Ular Tangga dalam Bahasa Indonesia.
Apa itu PAGEM?
PAGEM adalah singkatan dari Papan Gembira, terjemahan dari Bahasa Inggris Fun Board, diadaptasi dari permainan Snakes and Ladders atau Ular Tangga dalam Bahasa Indonesia. Papan Gembira adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan oleh 2 orang atau lebih. Papan permainan dibagi dalam kotak-kotak kecil dan di setiap kotak dicantumkan urutan angka bilangan yang menghubungkan dengan kotak lainnya. Permainan ini juga menggunakan dadu untuk menentukan berapa langkah yang harus dijalani pemain. Permainan ini masuk dalam kategori “board game” atau permainan papan sejenis dengan permainan monopoli, halma, ludo, dan sebagainya.
Gambar tangga pada permainan Ular tangga merupakan simbol nilai positif (nilai kejujuran) dan gambar ular merupakan simbol nilai negatif (nilai ketidakjujuran). Papan Gembira yang akan kita pelajari kali ini tidak akan sepenuhnya mengadaptasi permainan Ular Tangga, dimana tidak adanya gambar ular sebagai simbol nilai negatif yang menyebabkan pemain harus turun atau mundur melangkah ke kotak sebelumnya, pada permainan Papan Gembira semua pemain bermain maju terus ke kotak berikutnya untuk menyelesaikan permainan, tidak ada istilah kalah atau menang dalam permainan Papan Gembira, tapi menekankan pada pengalaman proses belajar secara utuh dan tuntas.
Permainan Papan Gembira dirancang dengan ukuran besar, terdiri dari dua model:
- ukuran 150 x 150 cm, berisi 9 kotak, setiap kotak berukuran 50 x 50 cm
- Ukuran 150 x 200 cm, berisi 12 kotak, setiap kotak berukuran 50 x 50 cm
Model 1 ukuran 150 x 150 cm |
|
Tema DIRIKU |
Tema KELUARGAKU |
Tema LINGKUNGANKU |
Tema BINATANG |
Model 2 ukuran 150 x 200 cm |
|
Tema TANAMAN |
Tema KENDARAAN |
Tema ALAM SEMESTA |
Tema NEGARAKU |
Media permainan PAGEM mengenalkan Tema dan Sub Tema:
- DIRIKU Sub tema: Identitasku, tubuhku, dan kesukaanku
- KELUARGAKU Sub tema: Anggota keluargaku, profesi anggota keluargaku, kebiasaan keluargaku.
- LINGKUNGANKU Sub tema: Sekolahku, masjid di sekitar rumahku, kantor polisi, industri makanan di sekitar rumahku.
- BINATANG Sub tema: Binatang unggas, binatang serangga, binatang burung, binatang ikan, dan binatang qurban.
- TANAMAN Sub tema: Tanaman buah, tanaman sayur, tanaman umbi, tanaman obat, dan tanaman hias.
- KENDARAAN Sub tema: Kendaraan darat, kendaraan air, kendaraan udara dan kendaraan tradisional.
- ALAM SEMESTA Sub tema: Gejala alam, benda-benda alam, benda-benda langit dan memelihara lingkungan.
- NEGARAKU Sub tema: Nama negara, lambang negara, presiden dan wakil presiden, lagu kebangsaan, bendera, desa, kota, pegunungan pesisir dan hari-hari besar nasional.
Mengapa PAGEM?
Latar belakang pembuatan media pembelajaran Papan Gembira ini adalah untuk merespon tuntutan pembelajaran PAUD yang bersifat atraktif, sehingga muncullah alternatif media Papan Gembira ini. Diharapkan dengan media ini, mampu menstimulasi tumbuhkembangnya anak usia 4 hingga 6 tahun, pada semua bidang pengembangan di Taman Kanak-kanak secara terintegrasi.
Tujuan permainan PAGEM ini diharapkan dapat memandu guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai tema melalui kegiatan bermain serta memberikan motivasi belajar kepada anak melalui permainan, sehingga diharapkan proses belajar menjadi bermakna dan menyenangkan bagi anak TK.
Sebagai acuan pembuatan media pembelajaran Papan Gembira, berikut paparan mengenai karakteristik cara belajar anak, Prinsip-prinsip Pembelajaran PAUD dan Pendekatan Pembelajaran Tematik Terpadu
Karakteristik Cara Belajar Anak Usia Dini
- Anak belajar secara bertahap
Kegiatan dilakukan secara bertahap mengikuti tahapan perkembangan berpikir peserta didik.
- Cara berpikir anak bersifat khas
Anak berpikir secara konkrit, berpikir dari apa yang dia lakukan, dan berdasarkan imajinasinya.
- Anak-anak belajar dengan berbagai cara
Anak menyerap informasi melalui pengalaman nyata yang anak alami dengan objek, orang, dan kegiatan yang berada di sekitar dengan memanfaatkan alat indera: penciuman, perasa, pendengaran, penglihatan, peraba, bertanya, dan menalar.
- Anak belajar satu sama lain dalam lingkungan sosial
Anak belajar dengan meniru perilaku dan yang ditunjukkan dan diekspresikan oleh orang tua, pendidik, dan lingkungan social (misalnya teman, pengasuh, tetangga, acara TV yang ditonton).
- Anak belajar melalui bermain
Bermain membantu mengembangkan berbagai potensi anak. Melalui bermain anak diajak bereksplorasi, menemukan, dan memanfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi anak.
Prinsip-prinsip Pembelajaran PAUD
- Belajar melalui bermain
Anak dibawah usia 6 tahun berada pada masa bermain, pembelajaran rangsangan Pendidikan dengan cara yang tepat melalui bermain, dapat memberikan pembelajaran yang bermakna pada anak.
- Berorientasi pada perkembangan anak
Pendidik harus mampu mengembangkan semua aspek perkembangan sesuai dengan tahapan usia anak
- Berorientasi pada kebutuhan anak
Pendidik harus mampu memberi rangsangan Pendidikan atau stimulasi sesuai dengan kebutuhan anak, termasuk anak-anak yang berkebutuhan khusus.
- Berpusat pada anak
Pendidik harus menciptakan suasana yang mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi, dan kemandirian sesuai dengan karakteristik, minat, potensi, tingkat perkembangan, dan kebutuhan anak.
- Pembelajaran aktif
Pendidik harus menciptakan suasana yang mendorong anak aktif mencari, menemukan, menentukan pilihan, mengemukakan pendapat, dan melakukan serta mengalami sendiri.
- Berorientasi pada pengembangan nilai-nilai karakter
Pemberian rangsangan Pendidikan diarahkan untuk mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter yang positif pada anak. Pengembangan nilai-nilai karakter tidak dengan pembelajaran langsung, akan tetapi melalui pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan serta melalui pembiasaan dan keteladanan.
- Berorientasi pada pengembangan kecakapan hidup
Pemberian rangsangan pendidikan diarahkan untuk mengembangkan kemandirian anak. Pengembangan kecakapan hidup dilakukan secara terpadu baik melalui pembelajaran untuk mengembangkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan maupun melalui pembiasaan dan keteladanan.
- Didukung oleh lingkungan yang kondusif
Lingkungan pembelajaran diciptakan sedemikian rupa agar menarik, menyenangkan, aman, dan nyaman bagi anak, penataan ruang diatur agar anak dapat berinteraksi dengan pendidik, pengasuh, dan anak lain.
- Berorientasi pada pembelajaran yang demokratis
Pembelajaran yang demokratis sangat diperlukan untuk mengembangkan rasa saling menghargai antara anak dengan pendidik, dan antara anak dengan anak lain.
- Pemanfaatan media belajar, sumber belajar, dan narasumber
Penggunaan media belajar, sumber belajar, dan narasumber yang ada dilingkungan PAUD bertujuan agar pembelajaran lebih kontekstual dan bermakna, termasuk narasumber adalah orang-orang dengan profesi tertentu yang dilibatkan sesuai dengan tema, misal dokter, polisi, nelayan, dan petugas pemadam kebakaran.
Keunggulan permainan PAGEM antara lain:
- Media permainan PAGEM dapat dipergunakan di dalam kegiatan belajar mengajar di Taman Kanak-kanak karena muatan materi disesuaikan dengan kurikulum PAUD dan karakteristik anak TK, kegiatan permainan yang didesain menyenangkan, sehingga diharapkan anak tertarik untuk belajar sambil bermain.
- Anak dilatih untuk belajar bekerjasama dan menunggu giliran, mengembangkan imajinasi dan mengingat peraturan permainan dalam rangka pembiasaan dan implementasi nilai-nilai karakter di TK.
- Anak dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran secara langsung.
- Menciptakan lingkungan bermain yang menarik, memberikan rasa aman, dan menyenangkan
- Media permainan PAGEM dapat dipergunakan untuk membantu mengembangkan lingkup perkembangan anak:
- Nilai Agama dan Moral
- Fisik-Motorik
- Bahasa
- Kognitif
- Sosial Emosional
- Seni
- Media permainan PAGEM dapat merangsang anak belajar memecahkan masalah sederhana tanpa disadari oleh anak.
- Merangsang anak belajar pra-matematika yaitu saat menghitung langkah pada permainan PAGEM dan mengenal simbol bilangan yang terdapat pada dadu.
- Penggunaan media permainan PAGEM dapat dilakukan baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
- Media ini sangat praktis dan ekonomis serta mudah dimainkan.
- Dapat meningkatkan antusias anak dalam menggunakan media pembelajaran ini.
- Anak akan menjawab pertanyaan dengan sungguh-sungguh apabila mereka berhenti di kotak pertanyaan.Media ini sangat disenangi oleh anak karena banyak terdapat gambar yang menarik dan full colour.
Untuk Siapa Permainan PAGEM?
Media permainan PAGEM dirancang untuk kegiatan belajar seraya bermain di Taman Kanak-kanak, untuk anak usia 4-6 tahun dengan bimbingan guru. Peran dan kreativitas guru dalam permainan ini sangat penting, karena menentukan kelangsungan permainan, media ini dirancang untuk memandu guru melaksanakan kegiatan pembelajaran pada tema dan sub-tema yang dipelajari.
Kapan PAGEM dimainkan?
Media permainan PAGEM dapat dilaksanakan pada saat kegiatan inti, sesuai tema pembelajaran yang sedang berlangsung, sebagai media alternatif kegiatan pembelajaran.
Dimana PAGEM dimainkan?
Penggunaan media permainan PAGEM dapat dilakukan secara fleksibel, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
Bagaimana cara memainkan PAGEM?
Langkah-langkah:
- Guru menyiapkan media pembelajaran PAGEM sesuai tema pembelajaran, lengkap beserta dadunya,
- Guru mengajak anak melakukan pembiasaan berdoa sebelum melakukan permainan
- Guru menjelaskan tata cara bermain PAGEM, bagaimana alur/arah langkah, mengenalkan angka pada dadu, lalu mencontohkan bagaimana melakukan kegiatan yang diinstruksikan pada kotak papan gembira
- Guru Bersama dengan anak-anak membuat kesepakatan tata cara bermain
- Guru membagi beberapa kelompok berdasarkan jumlah rombel dimana masing-masing kelompok terdiri dari 4 anak. Apabila setelah dibagi dengan 4 masih ada anak yang belum mendapatkan kelompok maka bisa dimasukkan ke dalam kelompok yang lain sehingga ada kelompok yang anggotanya 5 anak.
- Karena PAGEM berukuran besar, sehingga setiap anak akan langsung menjadi pion atau bidak permainan.
- Semua anak dalam 1 kelompok akan melakukan hompimpah untuk menentukan siapa yang melempar dadu terlebih dahulu, atau guru dapat memanggil langsung nama anak yang akan bermain secara berurutan untuk menentukan giliran bermain, hal ini dapat disesuaikan dengan kebiasaan di TK masing-masing.
- Setiap anak akan berlatih melempar dadu secara terarah. Anak melempar dadu sesuai dengan urutanya. Setelah anak melempar dadu, anak akan berjalan ke kotak sesuai dengan hasil lemparan dadu, kemudian anak dibimbing guru membaca instruksi pada nomor kotak tersebut (sesuai dengan hasil lemparannya) dan mengerjakan instruksi atau perintah pada kotak tersebut, apabila dalam melempar keluar angka enam maka anak tersebut diperbolehkan melempar dadu lagi.
- Apabila anak berdiri di atas kotak bergambar tangga, garis putus-putus yang menunjukkan arah, gambar kaki atau sepatu-sandal sebagai simbol melangkah, maka anak tersebut langsung naik sesuai dengan petunjuk arah dan melakukan instruksi pada kotak yang ditempati berikutnya.
- Setiap anak memikirkan jawaban dan melakukan instruksi atau perintah di setiap kotak yang dia tempati
- Setelah semua anak mendapatkan giliran melempar dadu dan mengerjakan instruksi, maka pemain kembali pada pelempar pertama untuk melempar dadu lagi dan melaksanakan instruksi berikutnya, begitu seterusnya. Permainan berhenti apabila ada 1 orang pemain pada tim yang sudah berada pada kotak nomor 9 jika menggunakan media permainan PAGEM model 1, atau kotak nomor 12 jika menggunakan PAGEM model 2 dan sudah mengerjakan semua instruksinya.
- Guru memberikan kesimpulan hasil kerja anak dan menutup kegiatan bermain
- Guru memberikan penilaian berdasarkan tujuan pembelajaran pada tema yang dimainkan, indikator pembelajaran yang dicapai oleh anak, keaktifan anak, kecepatan dalam mengerjakan, ketepatan jawaban anak, dan keberanian anak untuk tampil.
Pengembangan Media Bermain PAGEM
Media permainan PAGEM, dapat terus dikembangkan sesuai dengan perkembangan jaman dan kebutuhan serta minat anak. Guru/pendidik dapat terus bereksplorasi mengembangkan ide, tema, bentuk, alat dan bahan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan masing-masing.
Sejarah Perkembangan Media Bermain PAGEM yang dikembangakan oleh PPPPTK TK & PLB.
Penggunaan PAGEM pada Diklat:
- Bandung: Diklat Program Inovasi Pembelajaran Penggunaan Media Papan Gembira, Hotel Mutiara, Jl. Kebon Kawung pada tanggal 13-17 November 2017, 50 JP
- Bali: Diklat Penggunaan media atraktif di TK, Hotel Aston Denpasar Bali pada tanggal 26-30 Nopember 2017, 17 JP
- Batam: Penggunaan media atraktif di TK, di Hotel Nagoya Plasa, pada tanggal Desember 2017, 17 JP
Rintisan Penggunaan PAGEM sebelumnya:
- Kegiatan Play Therapy (di daerah bencana Gempa: Padang, Yogyakarta & Pangalengan Kab. Bandung) Tahun 2010 -2011
-
- DIKLAT PLAY THERAPY, Tahun 2010 -2011
di daerah pasca bencana gempa (padang Sumbar, Yogyakarta, Pangalengan Kab. Bandung Jabar)
- DIKLAT PLAY THERAPY, Tahun 2010 -2011
- DIKLAT Pengembangan Kreativitas, Tahun 2011
di P4TK Matematika Yogyakarta
- Seminar Play Therapy, Tahun 2012 di PPPPTK TK & PLB Bandung
- Tahun 2013, dikembangkan Sadiah K. bersama Wisnu WSN & Jojoh Nurdiana