Mari Bijak Menggunakan Medsos
13 January 2019
JAKARTA – Kemendikbud mengingatkan soal kode etik terkait adanya oknum guru yang jadi tersangka dugaan penyebar hoax surat suara. Menurutnya, kode etik itu diatur oleh organisasi guru.
“Kalau etika guru tergantung kode etik organisasinya. Organisasi profesi guru kan banyak mereka punya kode etik masing-masing,” kata Staf ahli Kemendikbud, Chaterina Muliana Girsang, yang dikutip dari laman detikcom, Jumat (11/1/2019).
Dia juga menyatakan ada larangan untuk melakukan kegiatan politik praktis di sekolah. Dia menegaskan sekolah tak boleh jadi tempat kampanye.
“Yang pasti untuk berpolitik praktis di lingkungan sekolah itu dilarang sesuai UU pemilu, sekolah termasuk tempat yang dilarang untuk berkampanye,” ucapnya.
#SahabatLuarBiasa juga jangan ikut-ikutan sebarkan hoax ya.
Berita Lainnya
Hari Batik Nasional di Curugsewu
Curugsewu, merupakan nama desa di Kecamatan Patean, Kendal, Provinsi Jawa Tengah. Posisi desa berada di perbukitan. Aroma cengkeh langsung terasa
Festival I’m In: Dukungan Penuh untuk Penyandang Disabilitas
PPPPTK TK dan PLB menggelar Festival I’m In di empat kota secara serempak untuk merayakan Hari Disabilitas Internasional. Kepala PPPPTK
Peran Penting Guru BK pada Pembelajaran di Satuan Pendidikan
Bandung (17/3) Suasana Balai Atikan BBGP Jabar, Kamis pagi terasa sangat dinamis dengan diskusi hangat dan interaktif peserta Lokakarya MGBK