Kisah Guru Penggerak
13 March 2023

Ibu Zuraida adalah Guru Penggerak Angkatan 1 yang bertugas menjadi Kepala Sekolah di SMPN 43 Pekanbaru, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Ibu Zuraida telah mengabdi sebagai seorang guru selama 28 tahun. Pada tahun 2021, ketika ibu Zuraida menjalani Pendidikan Guru Penggerak (PGP), beliau ditugaskan menjadi Kepala Sekolah di SMPN 43 Pekanbaru hingga saat ini. Menurutnya, pengalaman dan wawasan yang diperoleh selama mengikuti PGP menjadi bekal yang tepat untuk menghadapi berbagai tantangan di sekolah.
“Saya dulu pemarah, namun selama mengikuti PGP saya mendapatkan materi berharga tentang bagaimana cara menjaga emosi,” ungkap Zuraida ketika menceritakan salah satu dampak yang beliau rasakan setelah mengikuti PGP. “Selain tentang cara bersikap, juga cara mengajar dan mengambil keputusan sebagai kepala sekolah. Itu sebabnya, PGP bagi saya sangat luar biasa,” ujarnya. Sebagai seorang kepala sekolah, Ibu Zuraida telah berupaya untuk membangun budaya positif dan menjalin kerjasama yang baik dengan rekan guru di sekolahnya. “Saya mencoba mengajarkan ke teman-teman, namun butuh proses,” ungkap Ibu Zuraida.
Dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang Kepala Sekolah, Ibu Zuraida berharap bisa membangun kolaborasi dengan banyak pihak. Baik kolaborasi untuk membangun sekolah, ataupun kolaborasi untuk menyebarkan praktik baik yang saya dapatkan di PGP untuk sekolah lainnya.
Guru Penggerak, Indonesia Maju!
Simak kisah lengkap Ibu Zuraida pada laman berikut:
https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2023/03/cerita-kepala-smpn-43-pekanbaru-pimpin-transformasi-pembelajaran
Artikel Lainnya

Penguatan Kepala Sekolah: “Dari Tatap Muka ke Virtual”
Bandung (18/8), Kepala PPPPTK TK dan PLB, Drs. Abu Khaer,M.Pd., membuka Workshop Penyiapan Admin LMS (Learning Management System) pada Program

“Surat Cinta” Guru ke Orangtua Murid
Ni Komang Sutarmi tak kuasa menahan rasa haru ketika membacakan sepucuk surat. Raut mukanya sedih. Suaranya lirih tak mampu lagi

Matematika? Siapa Takut
Matematika. Apa yang #SahabatLuarBiasa bayangkan saat mendengar kata itu? Hmm, pasti tidak jauh-jauh dari sesuatu yang menyeramkan. Sulit, “njelimet”, bikin