Discite et Ora
13 March 2019
Discite et Ora! Selama mengasah ilmu pengetahuan di luar negeri, nuansa perjalanan studi ini tetap harus diwarnai keseimbangan antara belajar dan berdoa. Jadwal studi di Malaysia adalah lima hari dalam seminggu, Senin hingga Jumat dari pukul 08.30 am sampai dengan pukul 04.30 pm waktu setempat. Saat weekend tiba, kita dapat studi mendiri salah satunya dengan mengunjungi destinasi wisata rohani sambil beribadah.
Di Malaysia saya adalah satu-satunya peserta pelatihan yang memeluk agama Katolik. Pada pekan pertama saya googling mencari gereja terdekat dan memilih jadwal perayaan ekaristi atau misa (holly mass) yang sesuai dengan bahasa pengantar. Ada beberapa bahasa pengantar yang digunakan dalam misa di Malaysia yaitu bahasa Tamil, English dan Mandarin. Saya memilih misa berbahasa Inggris pada minggu pertama di Malaysia dan misa berbahasa Mandarin pada minggu ke dua kemarin. Berikut ini merupakan tiga gereja Katolik terdekat dari lokasi Seameo Sen, Malaka, Malaysia.
St. Peter’s Church
Gereja St. Peter merupakan gereja terdekat dari Seameo Sen dengan jarak 1,6 kilo meter saja. Adapun Seameo Sen berlokasi di dalam Institut Pendidikan Guru Kampus Perempuan Melayu, Malaka, Malaysia. Gereja kokoh bercat broken white ini beralamat di Lorong Bendahara, Kampung Bukit China, kota Melaka, Malaysia. Holly mass dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:
Untuk mencapai lokasi tersebut sangatlah mudah dan relatif murah. Dengan menggunakan jasa transportasi online kita dapai sampai ke gereja peninggalan Portugis ini dalam waktu 5 menit saja. Biaya yang dibutuhkan berkisar antara 4-6 Ringgit Malaysia tergantung kepadatan dan ketersediaan armada. Selain menjadi tempat ibadah, gereja tertua di Malaka ini juga menjadi destinasi sejarah Katolik yang banyak dikunjungi wisatawan asing. Gereja yang sejuk full AC ini selalu dipenuhi oleh umat dalam setiap jadwal ibadahnya.
St. Francis Xavier’s Church
Gereja terdekat kedua yaitu St. Francis Xavier’s Church yang berjarak 2,4 km dari Seameo Sen. Gereja tersebut dibangun pada tahun 1849. Desain gereja digambar oleh seorang Reverend Jean Barbe. Arsitektur gereja tersebut terinspirasi dari design gereja Katedral St. Peter di Montpellier, Prancis. Gereja cantik ini beralamatkan di Jalan Banda Kaba, Bandar Hilir, Kota Malaka, Malysia.
Gereja terdekat kedua yaitu St. Francis Xavier’s Church yang berjarak 2,4 km dari Seameo Sen. Gereja tersebut dibangun pada tahun 1849. Desain gereja digambar oleh seorang Reverend Jean Barbe. Arsitektur gereja tersebut terinspirasi dari design gereja Katedral St. Peter di Montpellier, Prancis. Gereja cantik ini beralamatkan di Jalan Banda Kaba, Bandar Hilir, Kota Malaka, Malysia.
Gereja terdekat kedua yaitu St. Francis Xavier’s Church yang berjarak 2,4 km dari Seameo Sen. Gereja tersebut dibangun pada tahun 1849. Desain gereja digambar oleh seorang Reverend Jean Barbe. Arsitektur gereja tersebut terinspirasi dari design gereja Katedral St. Peter di Montpellier, Prancis. Gereja cantik ini beralamatkan di Jalan Banda Kaba, Bandar Hilir, Kota Malaka, Malysia.
Gereja terdekat ketiga yaitu Christ Church Melaka dengan jarak 2,6 km dari Seameo Sen, Malaka, Malaysia. Untuk mencapai lokasi tersebut kita dapat menggunakan jasa transportasi online. Biaya yang tertera adalah sama dengan biaya menuju gereja St. Francis Xavier yaitu sekitar 7-8 Ringgit Malaysia. Wajar saja karena jarak lokasi kedua gereja ini sangatlah dekat yaitu
terpaut 200 meter saja. Dari St. Francis Xavier saya lebih asyik berjalan santai menuju Christ Church sambil swafoto menikmati indahnya arsitektur bersejarah di kota itu. Christ Church Melaka beralamatkan di Jalan Gereja, bandar Hilir, Kota Melaka, Malaysia. Gereja ini berlokasi di pusat Wind Dutch Square yang seluruh bangunannya berwarna merah maroon. Arsitektur peninggalan kolonial Belanda tersebut terkenal dengan nama Red Square yang adalah ikon utama kota Malaka, Malaysia. Tempat ini sangatlah ramai oleh wisatawan baik dalam wisatawan domestik mau pun mancanegara.
Finally, selain dengan ora et labora kita juga perlu descire et ora. Tugas belajar adalah amanah maka penting dilaksanakan dengan penuh loyalitas menjadi ibadah. Descire et ora, tekunlah belajar dan berdoa! Itulah makna yang membuat perjalanan studi ini semakin berarti
(Widi Astuti SLBN 1 Bantul Peserta Pelatihan Pendidik ke Malaysia)
Karya GTK Lainnya
JANGAN PERNAH TERSIRAT KATA BERHENTI DALAM BELAJAR
“Jangan pernah tersirat kata berhenti dalam belajar,“ demikian ditegaskan oleh Kabid Fasningkom kepada rombongan Guru TK dari TK Hang Tuah
SEMANGAT GURU TK PASCA BENCANA
(Sebuah Catatan dari Kunjungan Rombongan Guru TK NTB ke PPPPTK TK dan PLB) Tidak ada istilah putus asa dalam kamus
Miyeokguk, makanan tradisional khas Korea
Ada hal yang menarik yang saya temui selama masa kunjungan kami seminggu ini ke Korea. Nyaris di setiap acara makan,